Sabir, Penyuluh Agama KUA Kecamatan Ujung Loe Berkunjung ke Kantor Lipan Bulukumba Untuk Meminta Maaf
“Sabir, Penyuluh Agama KUA Kecamatan Ujung Loe Berkunjung ke Kantor Lipan Bulukumba Untuk Meminta Maaf.
REDAKSINEWS.CO.ID BULUKUMBA - Suasana hangat dan rasa haru di Sekretariat DPK LIPAN Indonesia Kabupaten Bulukumba, Jumat (10/10/2025).
Seorang penyuluh agama KUA Kecamatan Ujung Loe, bernama Sabir, datang langsung menemui Ketua LIPAN Bulukumba, Adil Makmur, untuk menyampaikan permohonan maaf secara pribadi dan terbuka.
Langkah ini jarang terjadi di tengah dinamika hubungan antara aparatur dan lembaga sosial kontrol. Namun Sabir memilih jalan kehormatan dan kejujuran, datang tanpa perantara untuk meluruskan kesalahpahaman terkait tugas dan fungsi penyuluh agama dalam konteks pengawasan proyek renovasi kantor KUA.
“Saya datang bukan karena tekanan, tapi karena panggilan hati. Saya ingin memperbaiki komunikasi agar ke depan tidak ada lagi salah paham soal peran kami di lapangan. Kami menghargai LIPAN sebagai mitra sosial kontrol yang berperan menjaga akuntabilitas publik,” ungkap Sabir dengan nada tenang namun tegas.
Pertemuan yang berlangsung di Jl. Kapasa, Desa Salaemba, Kecamatan Ujung Loe itu disambut penuh apresiasi oleh Ketua DPK LIPAN Bulukumba, Adil Makmur, yang menilai langkah Sabir sebagai bentuk nyata etika komunikasi lintas lembaga.
“Ini langkah terhormat dan penuh tanggung jawab. Kami di LIPAN Bulukumba selalu membuka pintu dialog bagi siapa pun yang ingin membangun sinergi dan kejelasan informasi. Permintaan maaf seperti ini bukan kelemahan, tapi bukti kedewasaan dalam bernegara,” tegas Adil Makmur.
Menambah kesan istimewa, momen kunjungan ini bertepatan dengan hari ulang tahun ke-54 Adil Makmur, yang lahir pada 10 Oktober 1971.
Bagi Adil, kejadian ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan hadiah moral di hari kelahirannya.
“Ini hadiah yang tak ternilai. Di tengah hiruk pikuk perbedaan pandangan, datang seseorang dengan ketulusan hati untuk meminta maaf. Itu pelajaran sosial yang mahal nilainya,” ucap Adil Makmur, penuh refleksi.
Pertemuan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto dokumentasi sebagai simbol komitmen bersama untuk membangun sinergitas, transparansi, dan saling menghormati antar-lembaga.
Langkah Sabir di Bulukumba ini menjadi contoh langka tapi berharga — bahwa di atas segala perbedaan, kerendahan hati lebih kuat dari ego jabatan, dan komunikasi terbuka lebih berdaya daripada konfrontasi.
EDITOR ; HARRY GOA